Cara Kerja Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor

Cara Kerja ACE Inhibitor

Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor adalah salah satu jenis obat yang sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan kondisi medis lainnya yang berkaitan dengan jantung.

Artikel kali ini akan membahas bagaimana ACE Inhibitor bekerja dan mengapa obat ini penting dalam pengobatan hipertensi serta penyakit kardiovaskular lainnya. Simak baik-baik, ya!

Mekanisme Kerja ACE Inhibitor

Untuk memahami bagaimana ACE Inhibitor bekerja, pertama-tama sobat perlu mengetahui tentang sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS). RAAS adalah sistem hormonal dalam tubuh yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan.

Ketika tekanan darah rendah, ginjal akan melepaskan enzim yang disebut renin. Renin ini kemudian mengubah angiotensinogen (protein yang diproduksi oleh hati) menjadi angiotensin I.

Selanjutnya, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II oleh enzim yang disebut angiotensin converting enzyme (ACE) yang ditemukan terutama di paru-paru. Angiotensin II adalah vasokonstriktor yang sangat kuat, yang artinya senyawa ini dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, angiotensin II juga merangsang pelepasan aldosteron dari kelenjar adrenal, yang menyebabkan tubuh menahan natrium dan air, meningkatkan volume darah dan, pada akhirnya, tekanan darah.

Peran ACE Inhibitor

ACE Inhibitor bekerja dengan menghambat aktivitas angiotensin converting enzyme (ACE), sehingga mengurangi produksi angiotensin II. Dengan demikian, efek vasokonstriksi berkurang, pembuluh darah tetap lebih lebar, dan tekanan darah pun menurun.

Selain itu, karena aldosteron juga berkurang, tubuh tidak menahan natrium dan air sebanyak sebelumnya, yang turut membantu menurunkan tekanan darah.

Manfaat Penggunaan ACE Inhibitor

Penggunaan ACE Inhibitor memiliki beberapa manfaat utama, antara lain:

  • Menurunkan Tekanan Darah: Dengan mengurangi produksi angiotensin II, ACE Inhibitor membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal, yang penting untuk mencegah komplikasi serius seperti stroke dan serangan jantung.
  • Melindungi Jantung: ACE Inhibitor dapat membantu mencegah perubahan struktural pada jantung yang sering terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi atau gagal jantung.
  • Melindungi Ginjal: Obat ini juga sering digunakan pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, terutama mereka yang menderita diabetes, karena dapat memperlambat kerusakan ginjal dengan menurunkan tekanan darah di dalam glomerulus (unit penyaringan di ginjal).

Efek Samping dan Pertimbangan

Meskipun ACE Inhibitor sangat efektif, obat ini juga memiliki beberapa efek samping yang perlu sobat perhatikan. Efek samping yang paling umum termasuk batuk kering, peningkatan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia), dan tekanan darah rendah (hipotensi).

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, ACE Inhibitor dapat menyebabkan angioedema, yaitu pembengkakan di bawah kulit yang bisa berbahaya jika terjadi di sekitar tenggorokan.

Sebelum memulai pengobatan dengan ACE Inhibitor, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar sobat dapat memahami manfaat dan risiko yang terkait dengan penggunaannya.

Dokter juga dapat memantau sobat secara teratur untuk memastikan bahwa obat ini bekerja dengan baik dan untuk menghindari potensi efek samping yang serius.

Cari tahu informasi lebih lengkap seputar obat-obatan dan kefarmasian lainnya hanya di pafitoboali.org. Semoga bermanfaat!

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *